Rekonstruksi Jembatan Bila di Pinrang Dimulai Mei 2025, Anggaran Capai Rp 11 Miliar

aspiras3 | 15 April 2025, 21:57 pm | 589 views

Pinrang – Proyek rekonstruksi Jembatan Bila yang terletak di Dusun Bila 1, Desa Tapporang, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, dijadwalkan mulai dikerjakan pada Mei 2025 mendatang. Anggaran yang disiapkan untuk pembangunan kembali jembatan ini mencapai hampir Rp 11 miliar.

Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Pinrang, Dr. Rhommy RM Manule, saat diwawancarai media, Selasa (15/4/2025).

“Anggarannya sudah ada sejak Desember tahun lalu. Untuk pengerjaan jembatan Bila, nilainya hampir Rp 11 miliar kalau tidak salah,” ujarnya.

Saat ini, proyek tersebut masih berada dalam tahap perencanaan, yang kemudian akan dilanjutkan ke tahap konstruksi dan pengawasan.

“Insya Allah, pengerjaannya mulai Mei dan ditargetkan selesai Desember 2025,” tambah Rhommy.

Menurut Rhommy, kondisi kerusakan Jembatan Bila telah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Pinrang karena jembatan tersebut merupakan akses utama bagi masyarakat setempat. Proyek ini juga mendapat perhatian langsung dari Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid.

“Pengerjaan jembatan Bila ini sudah menjadi atensi Bapak Bupati. Prosesnya sedang berjalan, dan kita harapkan semuanya terlaksana sesuai dengan tahapan dan regulasi yang berlaku,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rhommy menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penanganan bencana, termasuk dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi.

“Bencana adalah urusan bersama. Semua pihak dalam pentaheliks harus terlibat. Yang perlu kita perkuat adalah deteksi dini dan mitigasi teknis, agar kegiatan pasca-bencana berjalan maksimal,” tegasnya.

Sebelumnya, Kabupaten Pinrang telah menerima hibah rehabilitasi dan rekonstruksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp 25 miliar pada tahun 2024. Dana ini berasal dari Kementerian Keuangan dan disalurkan melalui BNPB untuk mendukung pemulihan infrastruktur akibat bencana.

“Hibah ini sudah masuk full anggarannya Rp 25 miliar. Dana ini khusus untuk rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana,” ungkap Rhommy dalam pernyataannya pada 21 Desember 2024.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk sejumlah proyek, di antaranya rekonstruksi jalan sepanjang 1,5 kilometer senilai Rp 3 miliar, pembangunan Jembatan Bila hampir Rp 11 miliar, dan pembangunan jembatan di Dusun Mariei, Desa Sali Sali senilai Rp 1 miliar.

Rhommy menuturkan bahwa proses mendapatkan hibah tersebut memerlukan perjuangan dan proses panjang, termasuk validasi dan verifikasi teknis dari pemerintah pusat.

“Butuh waktu hampir satu tahun sejak penyusunan proposal sampai ke tahap validasi teknis dari pusat,” jelasnya.

Dari total Rp 68 triliun hibah rehabilitasi dan rekonstruksi yang disalurkan ke 68 kabupaten/kota di Indonesia, Kabupaten Pinrang menjadi penerima terbesar di Sulawesi Selatan.

“Di Sulawesi Selatan, ada tujuh daerah yang menerima hibah. Pinrang yang paling besar, yakni Rp 25 miliar,” tutup Rhommy.

Berita Terkait